Senin, 07 Desember 2020

Resensi : Animal Farm



Pengarang : George Orwell
Genre : satire
Penerbit : Bentang
Penerjemah : Bakdi Soemanto
Penyunting : Ika Yuliana Kurnasih
Halaman : 174 Halaman

   Animal Farm merupakan novel yang ditulis oleh George Orwell saat berlangsungnya Perang Dunia 2, dan rampung pada tanggal 17 Agustus 1945, berdekatan dengan akhir Perang Dunia 2. Buku ini menceritakan kisah pemberontakan hewan peternakan manor, pemberontakan tersebut didasari pidato si tua Major yang merupakan seekor babi putih dihormati oleh semua hewan peternakan, berkat pidato yang diberikan oleh Major tersebut, para hewan peternakan memutuskan untuk menggulingkan kekuasaan pak Jones yang merupakan pemilik peternakan manor tersebut. Pemberontakan dipimpin oleh 2 ekor babi yaitu Snowball dan Napoleon, pemberontakan tersebut membuahkan hasil positif bagi hewan peternakan tersebut, namun seiring berjalannya waktu terjadi perubahan besar yang mana peternakan tersebut justru terkesan dikuasai oleh para babi yang semakin tamak akan kekuasaan dan semakin mirip dengan manusia yang dibenci mereka.
  Novel yang ditulis oleh George Orwell ini merupakan novel yang menggambarkan kondisi pada saat perang dunia 2 terutama kondisi Rusia saat sedang mengalami revolusi. Peran Major disini mirip sekali dengan Lenin saat menggembor-gemborkan ideologi komunisme yang telah ia pelajari dari Karl Marx sebelum revolusi Rusia, Major dan Lenin pun juga meninggal terlebih dahulu sebelum merasakan mimpi mereka atas kebebasan dan kesetaraan tersebut. Begitu pula dengan Snowball dan Napoleon, mereka mirip dengan Trotsky dan Stalin, pada awal masa revolusi Rusia keduanya merupakan kawan seperjuangan, namun setelah revolusi terlaksana terjadi cekcok dan perbedaan pendapat antara mereka, yang berakhir pada dibunuhnya Trotsky oleh bawahan Stalin atas perintah  Stalin, di Animal Farm memang sedikit berbeda, di Animal Farm sendiri Snowball tidak dibunuh, melainkan diancam dan diusir dari peternakan serta dituduh atas segala kegagalan rencana Napoleon.
   Novel ini menggambarkan betul apa yang terjadi jika suatu pemerintahan didominasi oleh satu kaum, jika dinovel ini adalah para babi, hal tersebut menyebabkan perasaan superior oleh kaum mereka, dan tentunya hewan ternak lainnya akan merasa inferior karena tak memiliki kekuasaan. Tergambarkan pula para babi yang buta akan kekuasaan dan lupa pada tujuan awal mereka, janji-janji dan peraturan-peraturan yang mereka buat perlahan mulai dilanggar dan diubah secara diam-diam, para hewan peternakan lainnya pun juga turut dicuci otak dengan ucapan-ucapan mereka yang memanipulasi. Terdapat juga anjing-anjing penjaga yang bagaikan alat bagi Napoeleon sang penguasa peternakan, mereka menjadi alat untuk membungkan hewan peternakan lainnya, serta menjadi penjaga Napoleon sepanjang waktu.
  Novel ini merupakan novel yang sudah sangat lama terbit, namun isi dari novel tersebut masih relevan hingga saat ini, Seperti manipulasi politik, yang digambarkan dengan kemampuan berbicara Napoleon yang mana menyebabkan hewan ternak lainnya kagum dan setuju walaupun pada penerapannya justru amburadul dan banyak gagalnya. Hal seperti ini sering ditemui diberbagai negara maupun ditingkat yang lebih kecil, contohnya seperti rektor kampus, mereka tentu saja akan membicarakan kelebihan-kelebihan kampus tersebut dan akan menyembunyikan Keburukan kampus tersebut, tidak ada bedanya dengan saat Lenin mempromosikan Komunisme.
  Selain ceritanya yang bagus dan bahasanya yang mudah dipahami bagi segala kalangan, novel ini juga memiliki cover yang menarik, jika menilik cover versi penerbit bentang, dapat kita lihat bahwa di cover tesebut terdapat seekor babi yang mengenakan topi dengan bintang di tengahnya, topi tersebut sangat mirip dengan yang sering dikenakan oleh Stalin, perbedaannya adalah di cover tersebut tidak terdapat palu arit di topi babi tersebut, sedangkan milik stalin terdapat gambar palu arit ditengah bintang tersebut, kemungkinan besar babi yang terdapat di cover adalah Napoleon, berhubungan dengan karakternya yang mirip Stalin dan di cover tersebut babi tersebut tampak marah seperti Napoleon yang sering kali merasa emosi. Cover original Animal Farm sejatinya hanya berisi judul, namun seiring cetakan selanjutnya berlanjut, cover Animal Farm menjadi didominasi oleh seekor babi yang menggambarkan Napoleon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar