Sabtu, 22 Mei 2021

Resensi : Menyingkap Kedok Hegemoni Kuasa Rama


Penulis : Abdul Ghofur dkk
Penerbit : Balai Bahasa Jawa Tengah (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2018
Halaman : VIII + 194 Halaman
ISBN : 978 – 602 – 53193 – 3 – 4

Buku ini merupakan buku antologi esai yang berisi sebanyak 18 karangan esai. Ke 18 esai tersebut memiliki esai berkisar antara bahasa hingga pendidikan serta dipilih melalui juri lomba penulisan esia bagi guru Jawa Tengah tahun 2018. Diharapkan melalui buku ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat untuk dijadikan bahan atau acuan untuk pembangunan dibidang-bidang tersebut.

Esai di buku antologi esai ini berisi beragam kritikan di setiap esainya, dan yang paling tersorot adalah kritikan dibidang pendidikan di Indonesia, mengingat penulis dari esai ini merupakan guru sehingga kritikan tersebut memberi kesan yang lebih hebat karena ditulis langsung oleh orang-orang yang berkaitan dibidang tersebut.

Salah satunya terdapat di esai kedua yang membahas penerapan kurikulum 2013 di Indonesia dan potensinya di bidang sastra. Esai tersebut berisi kritikan terhadap kurikulum 2013 yang tidak fokus dalam pembelajaran sastra, salah satunya adalah tidak adanya pembedahan karya sastra dalam bentuk novel yang mana menyebabkan peserta didik tidak memeperoleh pengetahuan dan kemampuan di bidang sastra secara optimal dan mumpuni, begitu pula dengan banyaknya tuntutan di kurikulum 2013 menyebabkan guru melakukan cara apapun hanya untuk mencapai tujuan dan kurang terfokus pada prosesnya, hal ini juga menyangkut pada pembelajaran sastra.

TIdak seperti di berbagai negara lainnya, apresiasi sastra kurang di tekankan di Indonesia, hal tersebut terbukti dari para peserta didik yang hanya diberitahukan mengenai karya-karya novel berdampak di Indonesia tanpa mengenalkan lebih jauh bagian-bagian yang perlu diapresiasi dalam karya novel tersebut, contohnya novel Max Havelaar karya Multatuli yang hanya dikenalkan sebagai novel yang mengubah jalannya imperialisme di Indonesia tanpa mengkaji isinya bersama peserta didik bagian-bagian yang menyebabkan hal tersebut terjadi.

Keadaan tersebut membentuk peserta didik yang kurang mengenal tidak hanya karya sastra internasional bahkan karya sastra dari negerinya sendiri.
Esai selanjutnya yang  memberikan kritikan kepada Pendidikan adalah esai kelima dengan judul “Ketika Guru Salah Berbahasa : Sebuah Autokritik” berbeda dengan esai sebelumnya, esai yang satu ini berisi kritikan terhadap pendidik yang hanya memberikan didikan melalui pelajaran yang disampaikan namun secara tindakan justru sebaliknya.

Contoh tindakan tersebut terdapat pada perkataan guru yang kerap kali kita dengar ketika masih menduduki bangku pendidikan wajib, salah satunya adalah kalimat “Yang sudah, silahkan dikumpulin”, kata”dikumpulin” tersebut dapat menjadi pengaruh buruk bagi siswa apalagi jika disampaiikan langsung melalui mulut guru yang mengajarkan Bahasa Indonesia, karena tindakan tersebut tidak mencerminkan posisinya tersebut.

Hal tersebut didasari dari 4 aspek pembelajaran yaitu, menyimak (mendengarkan), berbicara, membaca dan menulis. Tindakan guru diatas sama saja dengan merusak aspek menyimak yang mana cukup fatal karena peserta didik tidak hanya belajar dari satu aspek saja melainkan ke-4 aspek tersebut. Jika dibiarkan dapat merembet pada aspek berbicara karena terbiasa terpapar oleh perkataan guru,pada dasarnya peserta didik belajar melalui meniru apa yang dilakukan pendidiknya.

Buku ini sangatlah cocok dibaca oleh berbagai kalangan terutama yang berkontribusi langsung dibidang pendidikan ataupun bagi mereka yang masih menjadi peserta didik. Buku ini dapat memberikan dampak dari berbagai arah, karena kritikan yang terdapat di buku ini tidak hanya menuju satu arah saja, melainkan berbagai arah, baik pendidik, peserta didik maupun orang tua.

Kumpulan 18 esai di buku ini tidak hanya dapat memberi dampak yang besar diberbagai bidang tersebut, tetapi juga memiliki isi yang menarik dan tergolong mudah untuk membaca, buku yang berbobot bukanlah buku yang hanya memiliki isi yang padat namun juga harus dibarengi dengan kemudahan untuk berbagai pihak, dalam buku ini, bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami sehingga dapat ditarget untuk berbagaj pihak sekaligus, diharapkan buku semacam ini dapat terus bermunculan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar