Sabtu, 01 Mei 2021

Resensi : Candide


Penulis : Voltaire
Genre : fiksi
Penerbit : Liris Publishing
Halaman : 244
iSBN : 978-602-95978-0-6

Candide merupakan novel klasik karya Voltaire, seorang penulis berdarah Prancis yang terbit dipertengahan abad pencerahan, yaitu pada tahun 1759 . Sesuai judulnya, buku ini menceritakan kisah seorang laki-laki yang bernama Candide yang memegang keras ajaran gurunya bahwa dunia adalah versi terbaik dan  untuk terus bersikap optimis dan berpikir positif, sepanjang perjalanannya ia diterpa oleh berbagai kejadiaan naas terhadap dirinya dan orang disekitarnya yang menyebabkannya berkali-kali harus berusaha mempertahankan optimsime dan positivismenya.

Voltaire dalam novelnya yang satu ini menyampaikan kritikan kerasnya terhadap kondisi saat itu dari berbagai sisi, salah satunya yaitu agama. Ia berkali-kali menyinggung beberapa agama di dalam novelnya yang satu ini, novel ini seakan merupakan bentuk sindiran Voltaire terhada kepercayaan agama yang meyakini bahwa dunia adalah versi yang terbaik karena ciptaan tuhan secata tersirat.

Singgungan tersebut berhubungan  dengan kondisi Perancis pada saat Voltaire menulis novel ini, yang mana banyak memegang teguh hal tersebut, sehingga pada akhirnya Voltaire memutuskan menyampaikan sindirannya melalui novel satirenya ini yang berjudul Candide.

Voltaire dalam novel ini berkali-kali berusaha menekankan bahwa dunia sebenarnya adalah distopia melalui kisah yang ditulisnya yang mana berbagai kejadian buruk yang ditimpa oleh tokoh-tokohnya di novel ini, terutama Candide. Voltaire seakan berusaha meyakinkan pembacanya untuk berpikir bahwa dunia sebenarnya adalah distopia dan berkebalikan dengan apa yang disampaikan dalam agama, melalyi kisah-kisah yang dirancangnya untuk menggiring pembaca berpikir demikian pula.

Hal tersebut dapat kita cermati dari caranya memberikan gambaran terhadap berbagai kisah tokoh yang terdapat di novel ini, salah satunya yaitu sang tokoh utama itu sendiri Candide. Voltaire menggambarkan Candide sebagai tokoh yang bernasib sial dan kejadian buruk terus-menerus menimpa dirinya dan orang-orang yang ia anggap dekat, Candide yang awalnya sangat berpikir positif dan optimis perlahan Karena berbagai kejadian tersebut menjadi semakin goyah untuk mempertankan kedua sifatnya dan kepercayaan bahwa dunia adalah versi yang terbaik.

Begitu pula dengan optimisme dan positivisme yang selama ini kita anggap sebagai sifat yang baik, justru digambarkan sebagai hal yang berakhir mengkhianati dalam novel ini. Memang benar pada dasarnya kedua sifat tersebut umunya merupakan sifat baik, namun dapat menjadi pisau bermata dua jika berakhir pada ketergantungan dengan keduanya. 

Dari segi sampul, novel ini memiliki sampul yang berkesan klasik karena menggambarkan sekumpulan orang dengan pakaian ala abad-18 dan penggunaan cat air juga semakin memperkuat kesan tersebut. Sampul depan dari buku ini menggambarkan beberapa orang serta dicondongkan pada dua orang yang terdapat ditengah sampul, yaitu Candide dan Cunegonde tokoh sentral dalam novel ini. Penggunaan warna yang kelam turut dan ekspresi Candide yang digambarkan turut memperkuat isi dalam novel ini.

Secara isi, novel ini memiliki kisah yang menarik dan sedikit berkesan candaan walaupun kisah yang disampaikan di daĺamnya cukup kelam, hal tersebut terwujudkan berkat gaya penulisan yang klasik Voltaire serta versi terjemahan yang berkesan kurang bisa menjelaskan beberapa bagian dalam novel ini, ditambah dengan banyaknya referensi asing yang dituliskan Voltaire semakin mempersulit pembaca untuk memahami beberapa bagian dalam novel ini.

Kisah kelam yang terlalu cepat berganti-ganti antara satu tokoh dengan tokoh lainnya turut mengurangi kenyamanan dalam pembaca, karena kurang lebarnya penjembatan antara kisah satu sama lain sehingga justru berkesan seperti kisah “adu nasib” antara satu tokoh dengan tokoh lainnya.  Serta alur waktu  yang berantakan turut dapat menyebabkan pembaca kebingungan dengan kejadian  yang sedang  berlangsung

Terlepas dari keburukannya, novel karya Voltaire yang satu ini sangat layak untuk dibaca, terutama bagi mereka yang baru saja memasuki usia matang, karena novel ini dapat memberikan pandangan lain mengenai sifat optimisme, postivisme dan kepercayaan bahwa dunia adalah versi terbaik, melalui kisah panjang yang dialami Voltaire sehingga pada akhir cerita pembaca dihadapi dengan dua pilihan mempertahankan atau melepaskannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar