Senin, 18 Januari 2021

Fandom Garis Keras


   Akhir-akhir ini semakin banyak fandom garis keras yang bermunculan, fenomena yang sedang berlangsung ini juga terpengaruhi oleh pandemi yang kunjung usai. Kebosanan tak tertahankan yang mereka rasakan menyebabkan mereka mencurahkannya melalui bergabung dengan suatu fandom. Celakanya, tidak semua fandom berisi fans yang melakukan kegiatan dengan wajar, ada banyak fandom pula yang berisi dengan orang-orang idiot yang bahkan justru menyebabkan idola mereka kelelahan. Salah satu fandom yang terkenal akan garis kerasnya adalah fandom yang berasal dari barat dan Korea.
   Masalah terkait fandom yang sedang panas-panasnya saat ini adalah masalah yang menyangkut dua youtuber yang sedang naik daun yaitu Sykkuno dan Corpse. Keganasan fandom barat kedua youtuber tersebut menyebabkan hubungan pertemanan mereka meregang. Mereka mulai berteman karena permainan Among Us. Permainan yang memerlukan banyak pemain tersebut telah banyak mempertemukan berbagai Youtuber, salah satunya Sykkuno dan Corpse. Karena kombinasi permainan mereka di game tersebut, karir youtube mereka menjadi naik daun, Sykkuno terkenal akan kepribadiannya yang malu-malu dan Corpse terkenal akan suaranya yang manly. Karena kedua hal tersebut, banyak anggota fandom dari keduanya memfantasikan mereka dalam hubungan gay. Dan terus menerus membanjiri kolong komen mereka dengan fantasi-fantasi aneh para anggota fandom. Hal tersebut perlahan menyebabkan hubungan keduanya meregang. Pada awalnya mereka dengan lantang menyatakan diri sebagai seorang pria straight, tetapi yang terjadi bukanlah penyelesaian masalah, justru ucapan mereka tidak digubris.
   Permasalahan serupa pernah dialami Jacksepticeye (Sean) dan Markiplier. Mereka juga pernah mengalami kegilaan fantasi dari anggota fandom mereka. Yang menyebabkan mereka merasa tidak nyaman dan pertemanan mereka mulai meregang. Sean juga pernah menyuarakan ketidaksukaannya terhadap apa yang anggota fandom mereka lakukan, ia berkata bahwa dirinya straight dan ingin para anggota fandom mereka menghentikan fantasinya. Sayangnya yang terjadi justru kemarahan dari kedua anggota fandom, mereka menyebutkan Sean sebagai Homophobic karena menyatakan ketidaksukaannya.
   Berbeda dengan fandom barat, permasalahan yang lebih umum mengenai fandom Korea adalah kefasisannya terhadap idolanya. Sebagai contoh adalah apa yang terjadi dengan fandom boyband *sensor*. Fandom tersebut terkenal akan kelakuannya yang suka merendahkan fandom lain, mereka sering menyebarkan ujaran kebencian terhadap boyband lain. Tindakan yang mereka lakukan tersebut justru menyebabkan boyband yang mereka idolakan mengalami banyak masalah. Penjualan dan popularitas yang menurun. Satu persatu penggemar boyband tersebut mulai meninggalkan fandom karena tindakan idiot anggota fandom lainnya.
   Permasalahan fandom garis keras bukanlah masalah yang sepele, karena hal tersebut dapat berhujung pada hilangnya karir idola mereka. Bahkan fandom karakter 2 dimensi juga dapat berhujung pada masalah serius. Contohnya adalah apa yang sempat dialami oleh Hajime Isayama. Dirinya dikenal akan karyanya yang saat ini banyak digemari, yaitu Attack on Titan. Pada suatu titik, ia mulai membunuh karakter penting pada komiknya satu persatu. Hal tersebut menyebabkan kegeraman dari berbagai penikmat komiknya. Bahkan suatu fandom dari karakter yang belum ia bunuh melakukan teror terhadap dirinya melalui berbagai cara. Seperti dengan melalui sosial media dan mengirim surat ancaman pembunuhan menuju rumahnya. Mereka memaksanya agar tidak membunuh karakter yang mereka cintai tersebut.
    Fandom tidak selamanya berdampak positif, seperti yang saya tulis diatas, fandom juga justru dapat menyebabkan berbagai masalah terhadap idola mereka, seperti kehilangan karir, mematikan karya, bahkan skenario terburuknya adalah bunuh diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar